Susu ASI |
Berbagai penelitian tengah dikembangkan terhadap ASI dan kandungannya yang kaya manfaat. Peneliti pun meyakini terapi ASI bisa dimanfaatkan untuk berbagai penyakit yang menyerang orang dewasa.
Berikut beberapa kandungan ASI yang sedang diteliti untuk dijadikan terapi pada orang dewasa, seperti dilansir Discovermagazine, Rabu (29/8/2012):
1. CD14
CD14 merupakan permukaan sel protein yang berlimpah pada susu manusia. Senyawa ini hadir ketika sistem kekebalan tubuh belajar untuk melawan patogen di usus.
Peneliti Nestle berpikir protein ini dapat diubah untuk membantu pasien dewasa yang menderita gangguan respons terhadap sistem imun akibat penyakit Crohn, yaitu peradangan pada lapisan saluran pencernaan yang dapat menyebabkan sakit perut, diare parah dan kekurangan gizi.
2. Laktoferin
Laktoferin adalah protein pada susu manusia yang mengikat zat besi. Berfungsi untuk membantu tubuh melawan Shigella, Salmonella, E. coli dan mikroba lainnya yang memakan zat besi.
Suplemen yang disebut Lactoferrin Gold 1.8 dipasarkan oleh Nikken di Jepang, terbuat dari susu transgenik sapi yag dimanipulasi agar memiliki gen laktoferin manusia.
Proses yang saat ini ada untuk memproduksi laktoferin sangat tidak efisien sehingga memerlukan hampir satu galon susu sapi untuk membuat hanya satu kapsul suplemen.
Namun efek pengobatannya mungkin layak diperhitungkan. Penelitian yang telah dilakukan pada hewan percobaan babi, yang sistem imunnya mirip dengan manusia, menunjukkan bahwa laktoferin dapat memberikan dorongan bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh berkompromi seperti bayi, lansia dan penderita sakit kronis.
3. Lisozim
Lisozim adalah enzim yang ditemukan pada level rendah di susu manusia. Enzim ini telah terbukti dapat membunuh E. coli pada mencit dan babi dan segera bisa diaplikasikan secara medis.
Untuk meningkatkan produksi enzim pada hewan, ilmuwan U.C. Davis telah mengalihkan gen manusia untuk enzim dalam susu kambing.
Meskipun peraturan mencegah produk susu transgenik dijual, tapi para peneliti bekerja dengan pemerintah Brasil untuk menguji susu tersebut di bagian timur laut negara Brasil, di mana diare anak umum terjadi dan beberapa daerah memiliki tingkat kematian bayi hingga 10 persen.sumber [Link]